Kamis, 14 April 2011

DÉJÀ VU

 
DEJA VU  mungkin sebagian dari kita masih belum tau apa itu Déjà vu. Sedikit penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan Déjà vu.
Déjà vu berasal dari bahasa perancis yang artinya “telah melihat sebelumnya” dan memiliki beberapa variasi yaitu :
Deja vecu         : Pernah mengalami
Deja senti         : Pernah memikirkannya
Deja visite        : Pernah mengunjunginya
Fenomena ini muncul ketika seseorang untuk sementara waktu tidak dapat mengingat atau mengenali peristiwa atau orang yang sudah pernah dikenal sebelumnya. Selama terjadi Deja Vu, kita mengenali situasi yang sedang kita hadapi, namun kita tidak tahu dimana dan kapan kita pernah menghadapinya sebelumnya.

Sebagian dari kita pernah mengalami yang namanya déjà vu, tetapi kita tidak menyadarinya.  Jenis de javu yang sering kita alami yaitu Associative déjà vu. Jenis yang paling umum tipe déjà vu yang dialami oleh orang-orang sehat normal adalah associative secara alami. Kamu lihat, dengar, membaui atau mengalami suatu keributan yang berkaitan dengan suatu perasaan bahwa kamu berhubungan dengan sesuatu yang kamu telah lihat, mendengar, berpengalaman atau membaui sebelumnya.
Banyak peneliti berpikir bahwa jenis déjà vu ini atau Associative déjà vu adalah suatu pengalaman “ingatan dasar“ dan berasumsi bahwa pusat memori otak yang bertanggung jawab untuk itu.
Pernahkah kalian berada dalam suatu peristiwa ketika tiba-tiba anda merasa bahwa kalian sudah mengalaminya walaupun kalian tidak dapat mengingat kapan terjadinya ? itulah deja vu, salah satu fenomena misterius dalam kehidupan manusia.

Selain deja vu, ada lagi kata Perancis yang merupakan lawan dari deja vu, yaitu Jamais Vu, yang artinya "tidak pernah melihat". Berdasarkan pada hasil eksperimennya, Dr. Alan Brown kemudian mengajukan sebuah teori yang disebut sebagai teori ponsel (atau perhatian yang terpecah).
Teori ini mengatakan bahwa ketika perhatian kita terpecah, maka, secara subliminal, otak kita akan menyimpan informasi mengenai kondisi di sekeliling kita namun tidak benar-benar menyadarinya. Ketika perhatian kita mulai fokus kembali, maka segala informasi mengenai sekeliling kita yang tersimpan secara subliminal akan "terpanggil" keluar sehingga kita merasa lebih familiar. Ini sama seperti bongkahan es di bawah permukaan air yang naik ke atas permukaan.

Selain itu ada teori yang lain. Teori ini percaya otak kita menyimpan banyak memori yang datang dari berbagai aspek kehidupan, seperti film yang kita tonton, gambar ataupun buku yang kita baca. Informasi ini kita simpan tanpa kita sadari. Sejalan dengan lewatnya waktu, maka ketika kita mengalami peristiwa yang mirip dengan informasi yang pernah kita simpan, maka memori yang tersimpan di bawah sadar kita akan bangkit kembali.
Contoh sewaktu kecil, mungkin kita pernah menonton sebuah film yang berada di sebuah tugu atau monumen. Ketika dewasa, kita mengunjungi tugu ini dan tiba-tiba kita merasa familiar walaupun kita tidak ingat dengan film tersebut.

Saya sendiri pun pernah mengalami déjà vu, awalnya sih saya tidak tahu kalau itu adalah déjà vu. Yang sering saya alami yaitu sebuah lagu, sepertinya saya pernah mendengar atau menyanyikan sebuah lagu itu tetapi setelah beberapa bulan kemudian ternyata lagu itu baru muncul atau baru dipopulerkan oleh satu band ternama. Sebelumnya saya sempat berfikir apakah lagu ini lagu lama yang sengaja di rilis kembali, ternyata tidak ini adalah lagu baru dari band tersebut.
Selain itu saya pernah lewat disebuah jalan, tetapi jalan tersebut sudah tidak asing bagi saya. Saya merasa pernah lewat jalan tersebut, tetapi saya lupa kapan saya pernah lewat jalan itu. Ternyata itu semua hanya déjà vu, mungkin jalan tersebut pernah saya lihat disebuah film, dan selang beberapa waktu, jalan tersebut saya lalui maka dari itu jalan tersebut sudah familiar bagi saya.

Pasti diantara kalian pernah mengalami déjà vu. Jadi ceritakanlah pengalaman kalian mengenai Déjà vu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar