CARI JODOH
Ada seorang perempuan bernama Tari usia dia sekarang 19 tahun dalam hidupnya dia belum pernah merasakan pacaran. Sampai suatu hari dia janjian sama temannya di sebuah café, sambil menunggu temannya datang dia berkata
“gue malu sama temen-temen gue kenapa sampe sekarang gue belum juga dapat pacar, padahal gue udah obral 10 ribu 3 tapi tetep aja ga laku-laku.”
Tak sengaja di café itu sedang diputar lagu wali yang berjudul cari jodoh. Tak lama kemudian Inel temannya Tari datang dan memberitahukan kepadanya bahwa dia habis didaftarkan di biro jodoh yang ada di internet dan sebentar lagi laki-laki dari biro jodoh itu akan datang dan menyuruh Tari untuk dandan secantik mungkin. Si Tari pun bersiap-siap menunggu kedatangan calon pacar barunya itu, dia pergi ke toilet untuk berdandan. Ada seorang laki-laki yang datang menghampiri meja Inel sahabatya Tari, laki-laki itu bernama Bagas, Bagas mengajaknya berkenalan dan dia duduk disamping Inel. Inel yang bersahabat dengan Tari dari masih SD merasa kasihan dengan sahabatnya itu dan ia berniat mencoba untuk memperkenalkan laki-laki yang ada disampingnya itu kepada si Tari. Tetapi tak lama kemudian laki-laki yang dari biro jodoh itu pun datang dan menghapiri Inel, laki-laki itu mengira bahwa Inel adalah si Tari yang didaftarkan di biro jodoh itu. Laki-laki yang dari biro jodoh itu bernama Wahyu, Wahyu pun merasa tertarik dengan si Inel yang ia sangka itu adalah Tari.
“ternyata benar dugaan saya kamu memang cantik. Tidak salah saya memilih kamu untuk jadi calon pacar saya” celetuk wahyu dengan nada bang Rhoma irama.
Bagas yang dari tadi duduk disampig Inel merasa kesal karena perempuan yang iya taksir direbut oleh laki-laki lain, dan akhirnya Bagas dan Wahyu pun bertengkar untuk memperebutkan Inel.
Inel yang melihat mereka berdua bertengkar mencoba untuk melerainya,
“sudah sudah kalian berdua ini apa-apaan sih! Sebenarnya gue itu bukan Tari tapi Inel sahabatnya Tari. Dan lo Gas sebenarnya gue mau ngenalin lo sama temen gue namanya Tari tapi dari tadi lo nyerocos melulu kaya kereta api, kereta api aja ada berhentinya distasiun nah lo dari tadi ga berhenti-berhenti gimana gue mau jelasin!”
karena merasa bersalah Bagas pun mau dikenalin dengan temannya Inel
“yawuda deh, gue mau kenalan sama temen lo. Kalau lo nya aja cantik kaya begini apalagi temen lo yang namanya Tari pasti lebih cantik.”
Wahyu pun ga mau kalah, dia merasa dia duluan yang kenal dengan si Tari jadi dia yang berhak menjadi pacarnya Tari.
“Yawuda pokoknya nanti biar si Tari aja yang memilih siapa diantara kalian yang berhak jadi pacarnya dia”. Inel pun mencoba untuk menjelaskan.
Tidak lama Tari pun datang dari toilet dia jalan menghampiri meja Inel dengan memakai cadar di wajahnya.
“maaf ya kalian sudah menunggu lama pasti, aduh aku jadi malu direbutin dua cowo sekaligus”. Celetuk Tari dengan gaya malu-malu.
Bagas dan Wahyu yang dari tadi memperhatikan Tari, mereka sudah tidak sabar ingin melihat wajah Tari, dan mereka membayangkan wajah Tari itu lebih cantik dari wajah Inel.
Bagas mencoba merayu Tari, “bapak kamu maling ya?” Tari pun menjawab, “ih….kok kamu jahat sih bapak ku dibilang maling. kok gitu?” jawaban Bagas, “iya soalnya kamu pintar banget mencuri hatiku..” Tari pun tersipu malu dengan rayuan dari Bagas.
Wahyu ga mau kalah dia pun mencoba merayu Tari sama seperti Bagas, “Tar ayahmu tukang gali kuburan ya?” Tari pun menjawab dengan malu-malu “kok kamu tau sih”. Wahyu pun membalasnya “iya badan kamu tipis kaya papan nisan“. Tari kesel dan marah Wahyu yang niatnya ingin merayu tari tapi malah jadi membuat Tari marah, Wahyu pun meminta maaf.
Inel yang dari tadi hanya mendengar kan mereka bertiga bicara akhirnya ikut bicara, “udah mending lo cepet buka cadar lo, mereka berdua udah ga sabar tuh melihat wajah lo, dan abis itu lo harus putusin siapa diantara mereka yang pantas jadi pacar lo“.
Akhirnya Tari pun membuka cadar yang ada di wajahnya dengan pelan-pelan Bagas dan Wahyu yang sudah tak sabar, dan akhirnya cadar itu terbuka Bagas dan Wahyu kaget melihat wajah Tari dengan dandanan menor.
“ Kalian pasti terkesima kan dengan wajah cantik aku ini, udah banyak kok yang bilang seperti itu.“ Celetuk Tari.
Bagas ketakutan melihat wajah Tari dan berkata kepada Wahyu “kalo kaya gini mah, mending buat lo aja deh“ .
Wahyu pun menjawab, “ih gue juga ogah, mending gue kabur!“
Bagas dan Wahyu pun pergi terbirit-birit setelah melihat wajah Tari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar