MENGANALISIS dan MERISET PABRIK TAHU LYN
Tugas Manajemen Operasional
BAB 1
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
Ø Dalam Hal Perencanaan dan Pengembangan Produk
Pabrik tahu LYN melakukan kegiatan operasional atau produksinya setiap hari. Proses produksi ini sangatlah penting bagi perusahaan karena dengan melakukan produksi perusahaan akan mendapatkan laba dari hasil penjualan produksi tersebut. Jika perusahaan tidak melakukan produksi maka perusahaan akan mengalami kendala yang mengakibatkan sangat fatal bagi perusahaan, akibatnya tidak hanya ditanggung oleh pihak perusahaan saja tetapi bagi pihak eksternal pun merasa dirugikan.
Munculnya ide usaha ini berawal dari si pemilik perusahaan Bapak Sukandi, beliau seorang pegawai negri biasa yang gajinya kecil. Beliau berfikir dengan gaji yang ia dapatkan mampu tidak untuk menyekolahkan 3 anak-anaknya samapai keperguruan tinggi, karena biaya kuliah yang sangat mahal. Karena alasan itulah si pemilik perusahaan membuka usaha pabrik tahu ini selain itu usaha ini merupakan usaha keturunan dari kedua orangtuanya.
Tidak mau kalah dengan pesaing, pabrik tahu LYN selalu melakukan pengembangan produk baru gunanya agar pembeli tidak merasa bosan dengan produk yang sudah ada, selain itu agar ada variasi produk yang dihasilkan.
Alternatif pengembangan produk yang dipilih oleh perusahaan yaitu Penambahan produk yang telah ada (Diversifikasi produk). Yaitu dengan cara menambahkan jenis produk yang sudah ada, hanya di tambah variasi saja. Seperti awalnya perusahaan hanya memproduksi tahu cibuntu atau biasa disebut tahu potong saja, tetapi berjalannya waktu perusahaan membuat tahu sumedang dan tahu bandung.
Sebenarnya alternatif yang palig mudah yaitu meniru produk yang sudah ada di pasar, alternatif ini pun sering dilakukan perusahaan-perusahaan. Seperti yang kita ketahui tahu bulat sedang marak di pasaran bahkan cabangnya pun ada dimana-mana. Awalnya Bapak Sukandi ingin mencoba membuat tahu bulat, beliau sengaja datangkan tenaga ahli dari Bandung untuk mengajarkan cara pembuatan tahu bulat tersebut, tetapi ternyata tahu bulat ini mengandung lima bahan kimia, yang salah satunya adalah bahan pengembang dan pengawet. Bapak Sukandi menolak untuk memulai pembuatan tahu bulat ini karena adanya bahan-bahan kimia tersebut.
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengembangan produk yaitu salah satuya dengan cara megidentifikasi produk yang sudah ada lalu mencari ide-ide baru untuk pengembangan produk. Jika sudah ditentukan, produk tersebut di buat sampelnya dan di uji di pasaran. Jika menghasilkan respon yang baik produk tersebut terus dijalankan dan di jual.
Perjalanan usaha Bapak Sukandi tidak hanya berjalan mulus saja, beliau pernah menglami kegagalan, penurunan produksi yang ia alami sangat drastis. Awalnya perusahaan memproduksi tahu dengan bahan baku utama yaitu kacang kedelai dari 7 kuintal satu hari menurun menjadi 3 kuintal dalam satu hari. Karena harga kacang kedelai yang meloncat naik dari harga Rp 350.000,- / kuintal menjadi Rp 800.000,- / kuintal. Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh perusahaan tetapi para penjual tahu goreng sumedang pun merasakannya, karena mereka tidak sanggup harus menjual tahu seumedang Rp 1.500,- / potong. Bahkan sebagian para penjual memilih untuk pulang kampung dan menutup dagangannya.
Posisi produk utama sekarang ini dalam siklus yang sangatlah baik karena adanya penurunan harga dari kacang kedelai, walaupun tidak kembali seperti harga semula dan para pembeli pun sudah mulai bisa menerima dengan adanya kenaikan harga tersebut.
BAB 2
PERENCANAAN DAN PENENTUAN LOKASI USAHA
Ø Dalam Hal Perencanaan dan Penentuan Lokasi Usaha / Perusahaan
Menentukan lokasi tidak semudah yang kita bayangkan, tidak bisa asal tunjuk jari saja. Pemilik perusahaan harus mencari tempat yang jauh dari masyarakat, selain itu lokasi harus dekat dengan kali. Alasan mengapa perusahaan memilih lokasi dekat dengan kali agar pembuangan limbah lebih mudah dan air sisa produksi tersebut jika terlalu lama mengenang akan bau, maka agar mempermudahkannya perusahaan membuat saluran air yang langsung terbuang ke kali tersebut.
Bapak Sukandi mengaku dalam menentukan lokasi beliau tidak menggunakan metode-metode karena kurangnya pengetahuan. Selain itu Bapak Sukandi juga lebih memilih cara tradisional yang iya ketahui dari turun temurun orangtuanya,
”Saya tidak megerti mba metode-metode penentuan lokasi seperti itu, bagi saya asalkan dekat dengan kali dan jauh dari tetangga selain itu akses ke jalan raya mudah dan tidak jauh itu sudah cukup.” ujar Bapak Sukandi si pemilik perusahaan.
Untuk mendapatkan lokasi seperti sekarang ini sangatlah sulit ditemukan ditengah-tengah kota seperti sekarang, dahulu Bapak Sukandi pernah mencari lokasi usaha samapai ke daerah Bantar Gebang, disana slokasinya cukup baik dan bisa dijadikan usaha pabrik tahu tetapi karena beberapa pertimbangan maka lokasi ini lah yang dipilih karena jauh lebih baik dari pada lokasi yang ada di Bantar Gebang.
Sampai sekarang sudah lebih dari sepuluh tahun pabrik ini didirikan pabrik ini tidak pernah pindah lokasi karena untuk mencari tempat usaha yang baru tidaklah mudah.
Bapak Sukandi mengaku sudah merasa puas dengan lokasi usaha yang sekarang in karena untuk mendapatkan tempat usaha seperti sekarang ini sangat lah sulit, mungkin butuh beberapa bulan untuk mencari tempat yang seperti ini.
BAB 3
PERENCANAAN TATA LETAK (LAY OUT) USAHA
Ø Dalam Hal Perencanaan Tata Letak (lay out) Usaha
Kondisi tata letak pada pabrik tahun LYN memang sudah benar, karena pabrik tersebut menggunakan tata letak yang fleksibel. Kenapa pabrik tersebut bisa dibilang fleksibel, karena pabrik tahu LYN dengan bangunan yang luas memanjang kesamping sehingga aliran manusia dan material lancar.
Pandangan pabrik tahu LYN milik Bapak Sukandi tentang tata letak fasilitasnya sudah bagus, karena Bapak Sukandi memilih tata letak pemanfaatan fasilitas dan peralatan dengan optimal. Tujuan pabrik tahu LYN memilih tata letak seperti itu memberi ruang gerak yang cukup untuk kelancaran dan kenyamanan operasional pabrik, fleksibilitas untuk perubahan, dan yang pastinya dengan tata letak fasilitas seperti itu memberi suasana kerja yang baik.
Jenis tata letak yang sedang digunakan pabrik tahun LYN yaitu tata letak Produk. Mengapa pabrik tersebut memilih jenis tata letak produk, karena jenis tata letak produk memiliki keuntungan agar aliran dan pengendalian material lebih mudah dan langsung, pengawasan lebih mudah, waktu proses atau unit lebih cepat dan penjadwalan lebih mudah.
Pabrik tahu LYN memiliki jenis bangunan berlantai tunggal, Bapak Sukandi pemilik pabrik tahu tersebut memilih jenis bangunan seperti itu agar fleksibel atau lebih mudah diperluas, karena tidak tergantung pondasi bangunan, pergerakan material dan manusia lebih murah dan mudah karena tidak perlu naik turun tangga atau lift, pengawasan lebih mudah tentunya dengan jenis bangunan berlantai tunggal dan cocok untuk produksi masa karena untuk produsi seperti ini membutuhkan ruangan yang luas.
Tetapi Bapak Sukandi juga harus menyiapkan penerangan yang cukup, ventilasi atau AC juga harus cukup, agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kendala dari internal perusahaan.
Pabrik tahu LYN menggunakan metode tertentu penyusunan tata letaknya, karena tadi sudah dijelaskan di atas pabrik tahu LYN menggunakan tata letak bangunan berlantai tunggal agar ventilasi udara masuk lebih banyak dan tidak pengap atau udara diam ditempat. Sehingga Bapak Sukandi pemilik pabrik tahu LYN sudah puas dengan tata letak yang digunakan sekarang memudahkan pekerjaan karyawan saat sedang beroperasi dan tingkat efisiensi proses produksi dengan tata letak yang digunakan Pabrik tahu LYN sudah sangat baik.
BAB 4
PERAMALAN PRODUKSI
Bapak Sukandi mendirikan pabrik tahunya sudah cukup lama, karena tahu buatan pabrik LYN dikenal oleh banyak orang dilingkungan tempat tinggalnya begitu pun tukang eceran tahu yang selalu berdatangan dipagi hari untuk menjual tahu – tahu yang dibuat. Oleh karena itu bapak sukandi mempunyai pandangan peramalan produksi tentang pabriknya melalui pendekatan peramalan produksi. Disini bapak sukandi memakai pendekatan kualitatif maupun kuantitatif.
Pendekatan kualitatif.
- Tenaga Penjualan, peramalan dilakukan dengan memanfaatkan kedekatan tenaga penjual dengan konsumen.
- Survei Pasar, dimana peramalan dilakukan dengan turun langsung ke lapangan atau pasar sehingga diperoleh informasi langsung dari pasar.
Pendekatan Kuantitatif.
Ini merupakan dari analisis ruang waktu ( time series ). Pabrik tahu LYN memang pernah melakukan peramalan produksi bisa dilihat dari grafik diatas masuk kedalam golongan “MUSIMAN” pada musim dingin pabrik akan menambahkan tahu buatannya lebih banyak dibandingkan dengan pada musim panas, karena dimusim dingin banyak orang yang mengkonsumsi gorengan terutama gorengan tahu dan beda lagi pada saat musim panas konsumsen hanya sedikit yang memakan atau mengkonsumsi gorengan tahu.
Metode yang digunakan perusahaan yaitu Metode Rata-Rata Bergerak. Metode ini menghitung dengan cara mencari rata-rata dari beberapa nilai periode sebelumya.
Peramalan produksi bulan Desember diperoleh dengan menghitung rata-rata dari nilai produksi tiga bulan sebelumya yaitu rata-rata produksi dari bulan September, Oktober dan November.
Berikut perhitungan dengan menggunakan Metode Rata-Rata Bergerak :
Makasih kaa sangat bermanfaat :)
BalasHapus