Ini kisah aku ambil dari kisah kaka ku..
Sekitar 3 bulan yang lalu tepatnya bulan oktober kaka ku menikah. sebulan sebelum acara pernikahan dimulai banyak sekali musibah yang menimpa keluarga ku maupun keluarga dari calon istri kaka ku. Mamah ku jatuh sakit di saat malam isra' mi'raj, tidak tahu kenapa tiba-tiba mamah merasa tulang belakangnya sakit, untuk berdiri susah semenjak itu mamah hanya bisa istirahat ditempat tidur, kami kira penyakit ginjal mamah kambuh ternyata setelah diperiksa bukan, setiap dokter memberikan diagnosa yang berbeda-beda, hingga akhirnya berobat ke alternatif tetap saja masih belum ada kemajuan.
tidak tahu kenapa ternyata papah dari calon istri kaka saya jatuh sakit juga, gula darahnya naik hingga 500. badannya yang tinggi besar dan gemuk menjadi kurus, hingga untuk jalan saja sudah susah.
aku tidak tega melihat kaka ku yang selalu merenung.. "kenapa musibah ini menimpa orang-orang yang aku sayang, kenapa harus disaat menjelang pernikahan ku?" kaka ku berkata demikian..
karena kami sering membawa mamah berobat kesana kemari dan alhamdulillah seminggu sebelum acara pernikahan itu mamah sembuh, dan bisa beraktivitas seperti semula.. walaupun belum sembuh total.
tetapi papah dari calon istri kaka ku masih belum sembuh bahkan makin parah hingga hari pernikahan itu datang.
subhanallah kuasa Allah yang telah merubah semuanya, papah dari calon istri kaka ku bisa berdiri dan bisa menikahi putrinya dengan kaka ku, walaupun bicaranya secara terbata-bata. alhamdulillah akad nikah itu selesai, tetapi beliau tidak bisa mendampingi di atas pelaminan karena beliau sudah tidak kuat.
hari yang berbahagia itu jatuh pada hari sabtu, keesokan harinya.. tepatnya hari minggu kaka ku menelpon dan berbicara "Mamah Ayah doakan papanya dina (istri kaka ku) sekarang dia sudah tidak bisa ngapa-ngapain lagi, semua keluarga sudah pada kumpul di kamar papanya"
ayah ku datang untuk melihat keadaannya ternyata benar matanya sudah melotot keatas, badannya pun sudah dingin. sebelum pulang ayah sempat berpesan kepada kaka ku tolong jaga jangan sampe ada yang tidur takut ada apa-apa.
keesokan harinya tepatnya 2 hari setelah acara pernikahan itu kami mendapat telepon dari kaka saya sekitar pukul 4.30 saat adzan subuh, beliau berkata "mamah ayah, papa nya dina udah ga ada"
kami yang mendengar shock dan langsung menyebut innalillahi wa innailai rojiun..
subhanallah kuasa Allah sangat lah besar kita tidak tahu kapan nyawa kita dicabut, ini menjadi pelajaran buwat saya dan keluarga.. tetapi keluarga dari istri kaka saya sudah lega karena putri bungsunya sudah menikah dan mempunyai keluarga yang bahagia, beliau sekarang sudah tenang di surga.
Setiap manusia pasti akan kembali kepada sang pencipta, tetapi selama kita di dunia perbanyaklah beribadah, bersedekah, dan berbuat baik. karena kita tidak tahu kapan kita akan di panggil oleh yang maha kuasa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar